StevanusChristianHandoko.Com – FORSA (Forum Selamatkan) NKRI kembali mendatangi DPRD DIY pada Selasa (10/5/2022). Kedatangan Forsa di Gedung DPRD DIY untuk menindaklanjuti pertemuan sebelumnya pada 30 April 2022.
FORSA NKRI menyampaikan beberapa pertanyaan tegas terkait “kecolongannya” DPRD DIY sehingga kelompok anti Pancasila bisa dengan leluasa menyampaikan Petisi yang berisi ajakan untuk mendirikan negara berideologi yang berbeda dengan Ideologi Pancasila.
Koordinator FORSA NKRI Kuss Indarto menyampaikan kembali, tujuan dari kehadiran FORSA NKRI ke Gedung DPRD DIY yaitu untuk mengetahui kronologis kejadian Orasi PETISI Wacana Negara Khilafah, mendengarkan sikap DPRD DIY terhadap wacana Perubahan System Negara dan Dasar Negara, mendengarkan sikap DPRD DIY terhadap Petisi tersebut, Mendengarkan sikap DPRD DIY terhadap Kecolongan dibacakannya PETISI berisi wacana MAKAR di area DPRD DIY.
“Meminta jawaban, siapa oknum yang menerima kunjungan / Orasi tersebut, meminta jawaban, siapa oknum yang menerima berkas PETISI tersebut,” katanya.
Sementara itu, Achmad Charris Zubair bagian dari FORSA NKRI menyampaikan, bahwa penyampaian Petisi yang hendak mengganti Pancasila bertentangan dengan sejarah pembentukan Pancasila dimana dalam prosesnya dilakukan oleh Tokoh-tokoh bangsa yang juga beragama muslim dan hanya 1 yang bukan.
Kesepakatan bersama itu demi terbentuknya persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
Zubair menambahkan, bahwa preambule Pembukaan UUD 1945 adalah bersifat final dan tidak dapat diubah oleh siapapun.
“Jika itu diubah berarti juga membubarkan Republik Indonesia,” ujarnya
Idham Samawi yang turut hadir dalam audiensi ini menyatakan, bahwa kehadiran FORSA NKRI sebagai gambaran bahwa masih banyak warga DIY yang Waras dan merespon terhadap aksi pembacaan Petisi wacana anti Pancasila selain itu rumusan Pancasila bukan dari Import melainkan asli dari budaya nusantara, terkait dengan usaha-usaha perlawanan terhadapa gerakan yang merongrong Pancasila.
Idham Samawi siap pasang badan dan berharap Polda DIY juga mengusut tuntas gerakan yang berhasil masuk ke DPRD DIY dan membacakan Petisi yang mengarah kepada anti Pancasila.
Elia salah satu peserta yang hadir menyampaikan kebobolan ini serius, mengingat Yogya sebagai etalase nasional, maka persoalan ini harus mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius dan seksama dari semua pihak.
Nuryadi Ketua DPRD DIY dalam kesempatan itu juga menyatakan, bahwa Polda DIY perlu juga mengusut siapa saja orang-orang tersebut dan siapa dibelakang mereka.
“Secara Politik PDIP sudah pasti mendukung NKRI, UUD 1945 dan Pancasila,” terangnya.
Sedangkan, RB Dwi Wahyu ketua Fraksi PDIP juga menyatakan hal yang sama bahwa PDIP sudah pasti mendukung penuh NKRI, UUD 1945 dan Pancasila.
Aslam Ridho ketua fraksi PKB menyatakan, bahwa dalam berbagai kesempatan PKB sudah terbiasa dengan upaya menjaga NKRI dan Pancasila. Dan ditambahkan bahwa menolak gerakan Khilafah di DIY maupun di wilayah lain di Indonesia.
Sementara itu, Dr. R. Stevanus C. Handoko S.Kom., MM dari Partai Solidaritas Indonesia menyatakan bahwa NKRI dengan Ideologi Pancasila sudah Final.
“Tidak boleh lagi ada kelompok-kelompok Anti Pancasila yang diberi ruang untuk menyampaikan bahkan menunjukkan aksinya menentang Pancasila dan berwacana untuk mendirikan NKRI dengan Ideologi lain,” ungkap Stevanus dalam keterangan resminya.
Menurutnya, DPRD DIY sebagai rumah rakyat sudah seharusnya tidak memberi ruang bagi siapa pun yang hendak menyampaikan pandangan anti Pancasila, dukungan terhadap separatisme dan lainnya.
Menurut Dr. R. Stevanus, pihak-pihak yang menghendaki perubahan Ideologi Pancasila sudah menghianati para Pendiri Bangsa yang sudah memiliki consensus bersama bahwa NKRI yang penuh dengan perbedaan agama, ras, suku, bangsa dan bahasa hanya dapat dipersatukan dengan Pancasila.
“Para Pendiri Bangsa sudah memahami betul nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan kearifan lokal yang dimiliki Nusantara yang dapat mempersatukan,” tambah Dr. R. Stevanus.
Selain itu Dr. R. Stevanus mengungkapkan, apresiasi FORSA NKRI yang dikordinatori oleh Kus Indarto dan Nana Je yang masih terus bergerak menyatakan ekspresi dukungannya terhadap NKRI dan Pancasila dalam berbagai bentuk aksi, termasuk kepeduliaannya menanggapi aksi-aksi anti Pancasila yang ada di DIY.
Dalam kesempatan ini pula, Dr. R. Stevanus bersedia untuk menandatangani sumpah janji setia terhadap NKRI dan Pancasila yang juga ditandatangani oleh Pimpinan Dewan, Ketua Fraksi-Fraksi dan yang mewakili.
Artikel ini pernah dimuat di : https://rri.co.id/yogyakarta/565-sosial/1451175/forsa-nkri-kembali-datangi-dprd-diy