StevanusChristianHandoko.Com – Jogja dikenal sebagai Kota Budaya, Kota Pariwisata dan sejak lama dikenal sebagai Kota Pendidikan.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak kurang ada 110 Kampus baik negeri maupun swasta. Tidak kurang memiliki 370 Ribu Mahasiswa dan 12 Ribu tenaga pendidik.
Jadi tidak salah jika DIY dikenal sebagai Kotanya Pendidikan di Indonesia. Kota yang sejak kemerdekaan menghasilkan Jutaan lulusan Sarjana. Bahkan Bapak Presiden Joko Widodo pun lulusan Jogja ( UGM ). Calon Presiden 2024 yang digadang-gadang banyak pihak pun ternyata alumni Jogja. dan Beliau sebagai ketua KAGAMA.
Mulai dari Presiden, Pejabat tinggi negara, Politikus, Pengusaha, Artis, Budayawan dan banyak Profesi lainnya juga lahir dari Pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Beberapa hari lalu saya menghadiri kunjungan ke BBPLK Bekasi, dalam penjelasan singkat yang disampaikan Kepala BBPLK dan team mengelitik keingintahuan saya terkait dengan demografi DIY lebih detail.
Latar belakang pendidikan warga DIY menjadi awal keingintahuan saya tentang berbagai dinamika pelatihan dan kerjasama saat ini.Disini, awal saya cukup terperangah dengan data yang disajikan di webiste Pemprov DIY. Ternyata sebagai Kota yang dikenal dengan Kota Pendidikan, Kota yang menghasilkan berjuta-juta Sarjana untuk Republik Indonesia hanya 7% saja yang hingga saat ini berhasil menyelesaikan Pendidikan Strata 1. dan ternyata mayoritas penduduk DIY 27,5 %nya lulusan SMA atau sederajat.
Ada anomali apa dengan Daerah Istimewa Yogyakarta ? Sebagai mesin penghasil Sarjana bagi Republik Indonesia, namun warga lokalnya ternyata masih jauh dari harapan untuk bisa menyelesaikan jenjang Sarjana.
Anomali tapi ini menjadi tantangan bagi siapapun yang terkait dengan hal ini untuk bisa memberikan solusi dalam mengatasi kesenjangan ini.
Dana dari Pusat ? Dana Keistimewaan ? Dana CSR ?atau Kebijakan yang perlu didorong untuk memberi kesempatan yang lebih baik bagi Warga Daerah Istimewa Yogyakarta ?
Anomali inikah yang juga menjadi salah satu penyebab anomali lain seperti data geni ratio yang cukup tinggi namun tingkat kebahagian di Daerah Istimewa Yogyakarta juga tinggi.
Perlu ada kajian khusus dan mendalam agar anomali seperti ini bisa diatasi. perlu adanya kebijakan yang progressive yang lebih merakyat yang menumbuhkan Solidaritas membangun kesejahteraan bersama.